Dhatu Series
Dimensi: 5cmx4,4cmx1,4cm
Jenis Bahan: Kayu, tenun
Dhatu Series, Dhatu berasal dari bahasa Jawa, yang berarti Anggun seperti ratu.
Bentuk Desain : Dhatu series berbentuk seperti segitiga dengan sudut sudut yang lembut diibaratkan seperti mahkota seorang ratu.
Warna Tenun : Pemilihan warna dial pada face jam dan tenun bervariasi dengan warna-warna yang hangat dan dynamis tapi hangat sehingga memberikan efek yang dinamis dan sporty look. Hal ini untuk menggambarkan semangat dan optimis setelah masa pandemic berakhir.
Motif tenun baduy yang digunakan dalam gambar ini adalah motif suat songket dan adu mancung. Tenun Suat Songket ini memang tidak memiliki makna khusus pada motifnya, namun bila ditelisik lagi, terdapat nilai yang terkandung dalam kain ini. Warna tenun Suat Songket tradisional sama seperti tenun Aros, yaitu hitam dan putih. Jika dikaitkan dengan tenun Aros maka maknanya kurang lebih hampir sama, artinya tenun ini merupakan presentasi dari satu kesatuan hidup. Namun tenun ini lebih menggambarkan masa gelap sebelum adanya cahaya.Tenun Adu Mancung memiliki arti “ujung ke ujung”, mengindikasikan pada bentuk segitiga yang ujungnya saling bertemu. Sejalan dengan arti motifnya, selendang ini mengandung makna harapan agar kedua mempelai dapat bersatu dalam ikatan rumah tangga yang damai dan langgeng.
Spesifikasi :
Material Kayu : Kayu Jati, Sonokeling dan Maple,
Dhatu series
Diameter Case : 50x44x14mm
Diameter Face : 30 mm
Bandwidth : 22 mm
Band Length : 24mm
Clasp : Stainless steel
Thickness : 15mm
Movement: Japan movement
Face: Mineral glass
Water resistant 3 atm
Warranty 12 months
Weight : 250 gram including box
Profil UMKM
Kay merupakan brand jam kayu pertama di Banten. Kay menerapkan sustainability, inovasi, dan kolaborasi dalam kegiatannya. Tujuan kami adalah menjadi usaha yang tangguh dan bertanggung jawab. Yang kami lakukan adalah membuat produk kerajinan berbahan dasar kayu dan limbah kayu. Produk unggulan kami diantaranya adalah jam tangan kayu sebagai fashion aksesories dan kerajinan kayu lainnya. Yang menjadi ciri khas adalah, Kami mengaplikasikan wastra Banten dan suku lainnya, ke dalam produk kami. Beberapa diantaranya adalah tenun Baduy, tenun Tidore, tenun NTT dan batik. Kay juga membuat produk kerajinan lain yang berasal dari limbah produk utama dan packaging berasal dari limbah pabrik yaitu kayu palet yang banyak terdapat di wilayah Banten.