Batik Maos Cilacap
Jenis Kain: Batik
Nama Motif: Parang angkik
Makna Motif: Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.
Jenis Bahan: Katun
Ukuran: 210 cm x 115 cm
Jenis Pewarnaan: Pewarna Sintetis
Teknik Pembuatan Kain: Tulis
Profil UMKM
Batik Maos sudah ada sejak abad 18 yang dibawa oleh para pembesar kraton Surakarta yang melakukan pengembaraan samapai daerah Maos. Batik Maos pernah mengalami masa kejayaan dan sempat tenar sekitar tahun 1960-1980 dan berangsur-angsur padam karena kalah saing dengan batik dari Pekalongan, Jogya, dan Solo. Kemudian pada tahun 2007 Tonik bersama istrinya Euis Rohaini, membangkitkan kembali spirit usaha batik Maos yang di beri label Batik Maos RAJASAMAS. Hingga kini pemasaran produk-produk Batik Rajasamas tidak hanya di Indonesia saja melainkan sudah menjangkau luar negeri yaitu ke Inggris dan Korea Selatan.